Seluruh Kawasan Indonesia Memiliki Potensi Gempa Besar
27 Oktober 2009

Jakarta - Setelah wilayah barat Indonesia, beberapa hari belakangan ini gempa terus mengguncang wilayah timur Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh kawasan Indonesia memiliki potensi gempa yang sama besar. Hanya Pulau Kalimantan yang terbilang tidak rawan gempa.

Wilayah Indonesia menjadi rawan gempa karena terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik utama dunia, yaitu Lempeng Australia, Lempeng Eurasia dan Lempeng Filipina, maka sebagian daerah Indonesia termasuk dalam Wilayah gempa tinggi (zone 5 dan 6).

Menurut pakar gempa dari aspek teknik, Yuskar Lase, dalam perancangan struktur pada rumah atau gedung, pengaruh gempa merupakan salah satu hal yang penting untuk dianalisa. Terutama bangunan-bangunan yang berada dalam wilayah langganan gempa besar.

"Untuk mengangtisipasi jumlah korban jiwa lebih banyak, maka dalam mendirikan rumah atau gedung harus mengacu pada peraturan gempa SNI 03-1726-2002. Dalam aturan itu setiap bangunan wajib memenuhi ketentuan kekakuan, kekuatan, dan kestabilan sistem," paparnya.

Oleh karena itu, diperlukan suatu perancangan yang baik terhadap bahaya gempa agar tidak terjadi tingkat kecelakaan dan kerugian yang besar. Menurut Yuskar, tiga parameter gempa ini harus direkomendasikan oleh seorang desainer sehingga ketika ada guncangan gempa kuat tidak seperti yang terjadi di Padang saat ini. Bangunan banyak yang roboh.

Hal senada diutarakan ahli gempa dari Universitas Indonesia, Abdul Haris menyatakan gempa yang terjadi di kawasan timur Indonesia masih berakitan dengan pergeseran lempeng Eurasia, Australia, dan Pasifik. Pergerakan tiga lempeng itu yang mengakibatkan timbulnya gempa tektonik.

"Probability antara kawasan barat dan timur sama besarnya, karena masih berada di jalur lempeng yang sama," katanya yang melihat dari faktor tersebut, maka gempa di kawasan Indonesia masih tergolong alamiah. Seperti diketahui, sambungnya, tiga lempeng tersebut memang akan terus bergerak untuk mencari titik keseimbangannya. "Jika ada mapping aktivitas (lempeng), kita bisa lebih waspada," imbuhnya. (okezone)

Tautan Berita: