Banner Utama
Kajian Mengenai Koordinasi Instansional
22 Juni 2009

Penulis : Prof. Dr .Ir. Suprapto, MSc.FPE.IPM
*Profesor Riset Bidang Fisika & Keselamatan
Bangunan, Puslitbang Permukiman PU
Pengajar Luar Biasa Jurusan Teknik Fisika
dan Arsitektur ITB.

Dalam Penanganan Kebakaran & Bencana Lain Di Daerah, Studi Kasus Di Wilayah Jawa Barat.

ABSTRAK
Penanganan kebakaran khususnya di daerah selama ini terkesan hanya dilakukan oleh Instansi Pemadam Kebakaran (IPK) sehingga sering tidak efektif. Arti penanganan kebakaran sebenarnya mencakup aspek pencegahan dan penanggulangan terhadap kebakaran, sedangkan penanggulangan kebakaran meliputi tindakan baik sebelum,pada saat maupun setelah kejadian kebakaran.
Upaya ini melibatkan berbagai instansi sesuai tugas pokok dan fungsinya.

Instansi-instansi mana yang terlibat dalam upaya dan tindakan pencegahan dan penanggulangan kebakaran dan sejauh mana keterlibatan instansi-instansi tersebut, serta bagaimana pola koordinasi yang yang lebih terpadu dicoba digali melalui kajian ini.

Metoda yang digunakan adalah metoda STPI,dipandu dengan pola koordinasi hipotetis serta kompilasi informasi melalui kwesioner dengan responden instansi terkait di Provinsi Jawa Barat. Hasil kajian memperlihatkan peran instansi terkait dan pola koordinasi yang dibagi dalam kegiatan pra, saat dan pasca kebakaran.

Pola koordinasi tersebut dapat dikembangkan menjadi prosedur operasi baku / SOP yang selanjutnya dikukuhkan lewat peraturan / keputusan pimpinan daerah agar dapat diberlakukan secara operasional.

Kata kunci : penanganan kebakaran, pola koordinasi instansional, SOP

PENDAHULUAN
Kebakaran senantiasa menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan, baik menyangkut kerusakan harta benda, kerugian materi, gangguan terhadap kelestarian lingkungan, terhentinya proses produksi barang serta jasa, serta ancaman terhadap keselamatan jiwa.

Kebakaran yang terjadi di permukiman padat penduduk menimbulkan akibat-akibat sosial, ekonomi dan psikologi yang luas. Kebakaran di gedung tinggi sering berakibat fatal akibat sulitnya upaya pemadaman dari luar gedung. Kebakaran di kawasan kumuh padat bisa langsung memiskinkan masyarakat korban kebakaran.

Kebakaran di industri bisa mengakibatkan stagnasi usaha dan kerugian investasi yang berdampak pada pemutusan hubungan kerja, dll. Oleh karena itu aspek penanggulangan kebakaran dan terutama pencegahan kebakaran baik di bangunan maupun di industri merupakan suatu hal yang mutlak harus dilakukan.

Di Indonesia terdapat pula kebakaran hutan dan lahan yang sering menimbulkan gangguan asap kebakaran. Penanganan terhadap kebakaran di permukiman, hutan dan lahan perlu di-integrasikan dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi tindakan pencegahan dan penanggulangan kebakaran. Dalam hal ini tidak terlepas dari koordinasi dan peran berbagai instansi terkait, tidak semata-mata instansi pemadam kebakaran (IPK).

Sejauh mana koordinasi penanganan instansional terhadap kebakaran baik pada tahap sebelum, pada saat dan sesudah kejadian kebakaran, dilakukan pengkajiannya dengan mengambil lokasi di beberapa wilayah di Jawa Barat.

Selengkapnya >>

Link Terkait:

    Tidak ada berita terkait!
Info Teknologi

Superior CAFSystems™ - Midship Mounted Fire Pumps from Waterous

aterous vehicle-mounted CAFSystems™ provide fire industry professionals with easy-t